Selasa, 20 November 2012

Objek Wisata Kalimantan Barat


Kamu saat ini sedang jalan jalan di kalimantan barat dan ingin liburan kamu bingung mau kemana nah berikut ini ada 10 Tempat Wisata di Kalimantan Barat kamu mau coba kesana yuk kita simak ulasanya berikut ini.
1. Tugu Khatulistiwa
Tugu Katulistiwa
Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasinya berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah.
Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak.
Sejarah mengenai pembangunan tugu ini dapat dibaca pada catatan yang terdapat di dalam gedung.
Dalam catatan tersebut disebutkan bahwa : Berdasarkan catatan yang diperoleh pada tahun 1941 dari V. en. W oleh Opzichter Wiese dikutip dari Bijdragen tot de geographie dari Chef Van den topographischen dienst in Nederlandsch- Indië : Den 31 sten Maart 1928 telah datang di Pontianak satu ekspedisi Internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis equator di kota Pontianak
Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada diatas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi. Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan “menghilang” beberapa detik saat diterpa sinar Matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain disekitar tugu.
Peristiwa titik kulminasi Matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan kota Pontianak yang menarik kedatangan wisatawan.
2. Pantai Pasir Panjang
pantai pasir panjang
Pantai Pasir Panjang telah lama menjadi tempat rekreasi yang terkenal, menghadap ke laut Natuna serta beberapa pulau kecil di sekitarnya, antara lain pulau Lemukutan, pulau Kabung dan Pulau Randayan. Perahu-perahu kecil dan speed boat dapat disewa di sini untuk menuju ke pulau-pulau tersebut.Sebagai sebuah tempat rekreasi, obyek wisata ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang serta di sekitar pantai telah banyak hotel, cottage, toko-toko, diskotik dan fasilitas-fasilitas lainnya tersedia bagi wisatawan. Tempat ini sangat cocok bagi orang-orang yang menyukai olahraga renang, memancing, menyelam dan ski air atau berselancar. Pantai Pasir Panjang berada di Kecamatan Tujuhbelas, hanya 17 km dari pusat kota Singkawang. Kondisi jalan masuk telah beraspal dan dapat dilewati oleh kendaraan roda empat. Sarana transportasi dari dan ke Pasir Panjang berupa kendaraan umum, taksi, minibus maupun kendaraan pribadi. Hamparan pasir putih dan bebatuan yang memanjang disertai hembusan angin dan deburan ombak yang aman sebagai kawasan pemandian, suasana Pasir Panjang akan terasa pada saat matahari terbit dan tenggelam di cakrawala. Dengan ditemani deretan Gunung Besi dan pepohonan yang menaunginya semakin menambah keelokan dan kekhasan wilayah wisata ini. Fasilitas yang lengkap dan nyaman dapat anda rasakan saat berwisata atau berlibur ke pantai Pasir Panjang ini. Mulai penginapan, kolam renang keluarga, tempat bermain anak-anak, warung-warung makan hingga fasilitas olahraga seperti motorcross, road race dan gokart. Anda dapat pula memancing langsung ke kawasan laut.
3. Sinka Island Park
http://3.bp.blogspot.com/-bjlWAUq07NI/TvnKPstUqCI/AAAAAAAAAKs/RgxrcHa8xJc/s640/singkawangasetwisata.jpg
Salah satu tujuan wisata baru di Singkawang terletak di kawasan wisata Teluk Karang/Teluk Ma’jantuh. Terletak sebelah selatan kota Singkawang 8 km sebelum memasuki kota ini. Dari pinggir jalan raya Pontianak – Singkawang berjarak 3 km. Merupakan objek wisata masa depan yang menawarkan fasilitas hiburan modern dan alami, kawasan wisata tepi pantai ini menyajikan pemandangan pantai dan hiburan lainnya untuk keluarga yang ditopang dengan berbagai fasilitasnya, seperti delman maupun kuda bagi pengunjung yang dapat disewa untuk mengelilingi taman rekreasi ini. Selain itu pengelola menyediakan kolam renang, kantin dan fasilitas lainnya.
4. Kebun Binatang  Sinka Zoo
http://pontianak.tribunnews.com/foto/bank/images/Sinka-Zoo.jpg
Sinka Zoo terletak di sebelah kawasan Sinka Island Park, tepatnya di sebelah selatan dengan jarak 500 meter setelah memasuki Sinka Island Park. Keunikan kebun binatang ini terletak diberbagai penjuru mengelilingi gunung dan nampak keindahan laut dari atas gunung tersebut yang menampilkan hewan-hewan langka lokal maupun luar daerah, taman rekreasi ini juga memiliki mobil pembawa para wisatawan untuk mengelilingi gunung Bajau. Dari atas gunung ini kita dapat menyaksikan keindahan kota singkawang dengan jelas.
5. Taman Bukit Bougenville
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuPd_LwjRjFoiWP8UNuqUMwWRwLJo02xoy5OEbhSyF5wba0AZwV2sMFwrUExVAJ1e2DTx8GYx1HeY6Ro4eDtYMiVfJCFU1flAy21aLVwNwoXGW_vzGD6Ie1xUm_VtlCWdUrM1Y9hagjco/s320/bougenville.jpg
Merupakan taman bunga yang terletak di sebelah selatan, tepatnya di Desa Sijangkung dan berjarak ± 6 km dari kota Singkawang. Posisinya terletak di kaki bukit berlatar belakang Gunung Pasi dan dikelilingi areal hutan dan perkebunan. Taman ini memiliki luas 1,5 ha, walaupun bunga Bougenville yang menjadi tampilan utama, namun terdapat pula beragam bunga-bunga lainnya dan penataan taman yang asri untuk dapat dinikmati keluarga dan muda-mudi. Fasilitas yang disediakan untuk pengunjung relatif telah memberikan kesan “kenyamanan” untuk dinikmati, mulai dari sarana publik seperti tempat parkir, musholla, pondok-pondok tempat bersantai, rest room, cafetaria, kolam renang mini untuk anak-anak hingga hutan homogen yang dinamakan “Area Super Sejuk” dan dapat digunakan untuk area fotografi pengantin, alam dan sebagainya. Dilengkapi keramahan yang menyapa anda dari tiap ruang hingga sajian menu sesuai selera. Datang dan biarkan mata serta jiwa anda menikmati indahnya panorama alam di Taman Bukit Bougenville.
6 . Air Terjun Riam Merasap
http://4.bp.blogspot.com/_6BVvLvNy9Vs/SnWNOFbY-qI/AAAAAAAAACY/-B3S0sOuPRQ/s320/Riam+Merasap.JPG
Di sepanjang perbatasan Kabupaten Sambas dengan Negeri Serawak, terdapat banyak air terjun dan riam yang sebagian besar masih sangat alami karena masih belum tersentuh tangan manusia. Salah satunya yang cukup dekat dengan ibukota Kecamatan Sajingan Besar adalah Air Terjun/Riam Merasap yang merupakan hulu dari Sungai Sajingan. Disebut Riam Merasap karena air yang deras dari riam ini menimbulkan kabut dingin dari percikan air, karena itulah penduduk sekitarnya menamakan riam ini dengan nama Riam Merasap.
ODTW ini masih alami dan mempunyai nilai jual yang tinggi bagi menarik para wisatawan. Air terjun setinggi 20 meter, dengan air yang jernih ditambah panorama keindahan alam ekosistem hutan hujan tropis dan ditumbuhi habitat pohon belian yang masih sangat alami. Keunikan Riam Merasap, yaitu; setelah menemukan air terjun/riam ini, dengan hanya menyusuri aliran riam wisatawan akan menemukan satu buah riam lagi dengan ketinggian 8 meter, yang disebut ; Riam Naik Kubik.
7. Pulau Randayan
[zzzPantai+pulau+randayan2.jpg]
Pulau kecil ini dikenal akan keindahan panorama batu-batu karang, berbagai jenis ikan tropis serta kehidupan laut sekitarnya. Tersedia villa-villa kecil menghadap ke laut indah nan menghijau. Memakan waktu 2 jam dengan mengendarai speed boat dari Pantai Pasir Panjang.
8. Taman Nasional Gunung Palung

Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) adalah sebuah taman nasional yang terletak di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sekitar 30 menit penerbangan dari Pontianak. Luas taman nasional ini adalah 90.000 hektar, yang terbentang di Kecamatan Matan Hilir Utara, Sukadana, Simpang Hilir, Nanga Tayap, dan Sandai.
TNGP mempunyai ekosistem yang dikatakan sebagai yang terlengkap di antara taman-taman nasional di Indonesia. Di kawasannya terdapat Gunung Palung yang mempunyai ketinggian 1.116 meter. Selain itu, TNGP juga adalah habitat bagi sekira 2.200 ekor orangutan. Bekantan adalah mamalia dengan jumlah terbesar di TNGP.
9. Museum Dara Juanti Sintang
dara juanti
Sebagai salah satu peninggalan sejarah di Kota Sintang, Istana Al Mukarramah yang sekarang ini menjadi Museum Dara Juanti, menyimpan banyak cerita. Istana yang terletak tidak jauh dari Pusat Kota itu tepatnya di Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, menyimpan banyak bukti rekam jejak peradaban Sintang masa lalu.
10. Istana Kesultanan Kadariah Pontianak

Istana Kesultanan Kadariah Pontianak merupakan istana peningalan masa kerajan Kadariah yang terletak di pusat kota pontianak dan di tepi sungai kapuas letaknya di tepi sungai kapuas menjadikan tempat ini sangat nayamn jika di kunjungi sore hari sekedar menghabiskan waktu sore kata orang pontianak jika kamu ke kota pontianak belum ke kraton ini maka kamu di katakn belum sampai ke kota pontianak.
Sebenarnya masih banyak tempat wisata yang ada di Kalimantan barat silahkan kamu telusuri satu satu semuanya selamat jalan jalan (ps1)

Objek Wisata Jawa Barat

Pantai Kartini

Obyek Wisata Pantai Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan Jepara dan merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan.
Berbagai sarana pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang cukup sejuk memang memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga tempat ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.

Ditempat ini pula para pengunjung dapat melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah gazebo sambil menghirup udara segar bersama terpaan angin laut.
terdapat pula deretan toko souvenir kerajinan laut yang dapat dijadikan buah tangan para wisatawan.
Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Sekarang juga sudah tersedia sarana transportasi ke Karimunjawa dari dermaga Pantai Kartini yaitu KMP. MURIA (waktu tempuh 6 jam) dan Kapal Cepat KARTINI I (waktu tempuh 2,5 jam). 

Green Canyon wisata di Jawa Barat

 
Green Canyon
Green Canyon nama aslinya adalah Cukang Taneuh, terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, ± 31 km dari Pangandaran. Objek wisata ini merupakan aliran sungai Cijulang yang menembus gua dengan stalaktif dan stalaknit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang yang khas dan menantang.  Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat tebing (rock climbing), berenang, bersampan sambil memancing. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Objek wisata ini berdekatan degan objek wisata Batukaras serta Lapangan Terbang Nusawiru.

 
 

Jumat, 16 November 2012

Objek wisata di Kalimantan Selatan

               Ibukota Kalimantan Selatan yaitu Banjarmasin memiliki cukup banyak lokasi yang dapat dijadikan sebagai obyek wisata, baik itu berupa Wisata Alam, Wisata Buatan, Wisata Religius, Wisata Sejarah/Wisata Budaya, dan Wisata Adat yang cukup potensial untuk dikembangkan.
Banjarmasin adalah kota yang mendapat julukan sebagai ’Kota Seribu Sungai’ karena kota ini berada pada muara beberapa sungai secara geografis terletak pada salah satu pulau yang terbesar di Indonesia, yakni pulau Kalimantan atau yang lazim disebut pulau Borneo. Banjarmasin masuk ke dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Sebuah kota yang penuh dengan keanekaragamaan Budaya. Provinsi ini mempunyai luas sekitar 36.985 km2. Banjarmasin memasuki zona waktu Indonesia bagian Tengah.
                Menginjakkan kaki di Bumi Lambung Mangkurat (sebutan bagi Banjarmasin) rugi banget kalo tidak ngunjungi berbagai tempat wisatanya dan mengabadikannya. Sebuah kota yang selalu dikelilingi oleh sungai-sungai kecil, tak pernah bosan untuk dijelajahi dan dikunjungi. Kota Banjarmasin juga terkenal dengan julukan kota seribu sungai Banyak sekali, tempat-tempat yang wajib dan mesti di kunjungi jika sudah berada di kota seribu sungai ini.
Banyak sekali kegiatan masyarakat yang dilakukan di sungai termasuk kegiatan perdagangan yang dikenal dengan pasar terapung. Penduduk kota Banjarmasin masih banyak yang tinggal di atas air. Rumah-rumah penduduk dibangun diatas tiang atau diatas rakit dipinggir sungai.
Budaya sungai terus berkembang, memberikan corak budaya tersendiri dan menarik. Salah satu kegiatan wisata paling menarik di kota Banjarmasin adalah berjalan-jalan menyusuri sungai dan kanal. Daerah pinggiran kota pemandangan alam sungainya masih asli dan wisatawan dapat menyusuri sepanjang sungai Martapura dan sungai Barito dengan menggunakan perahu Klotok dan Speedboat. Pusat Kota Banjarmasin terletak di sepanjang jalan Pasar Baru, sementara kawasan perkantoran khususnya Bank terdapat di jalan Lambung Mangkurat. Sungai Barito berada di sebelah Baratnya dari pusat kota.
                  Sebagian besar kegiatan masyarakat di Banjarmasin terjadi sungai atau disekitar sungai. Oleh karena itu sangatlah menarik menyaksikan kehidupan Kota dari tengah sungai. Wisatawan dapat menyewakan perahu motor yang mangkal di tepi sungai dengan tarif sekitar Rp. 75.000 per jam guna memulai perjalanan menyusuri sungai melewati sejumlah lokasi penarikan dengan waktu tempuh dua hingga tiga jam.

WISATA RELIGIUS
Masjid Raya Sabilal Muhtadin
               Salah satu Landmark Kota Banjarmaisn adalah Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang berada dijalan Jendral Sudirman. Mesjid Raya Sabilal Muhtadin berdiri megah dijantung kota Banjarmasin menghadap Sungai Martapura. Bangunan Masjid arsitektur modern dengan di kelilingi lima menara yang menjulang tinggi serta taman masjid yang luas dan indah. Masjid Raya Sabilal Muhtadin berlantai dua mempunyai kapasitas tempat sholat untuk 15.000 jemaah dan merupakan masjid kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan dan pusat pengkajian agama Islam.
Sabilal Muhtadin, nama pilihan untuk Mesjid Raya Banjarmasin ini, adalah sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap Ulama Besar alm. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjary (1710 — 1812 M) yang selama hidup-nya memperdalam dan mengembangkan agama Islam di Kerajaan Banjar atau Kalimantan Selatan sekarang ini. Ulama Besar ini tidak saja dikenal di seluruh Nusantara, akan tetapi dikenal dan dihormati meliwati batas negerinya sampai ke Malaka, Filipina, Bombay, Mekkah, Madinah, Istambul dan Mesir.
obyek wisata banjarmasin
Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini di-bangun di atas tanah yang luasnya 100.000 M2, letaknya ditengah-tengah kota Banjarmasin, yang sebelumnya adalah Kompiek Asrama Tentara Tatas. Pada waktu zaman kolonialisme Belanda tempat ini dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas. Bangunan Mesjid terbagi atas Bangunan Utama dan Menara; bangunan utama luasnya 5250 M2, yaitu ruang tempat ibadah 3250 M2, ruang bagian dalam yang sebagian berlantai dua, luasnya 2000 M2. Menara mesjid terdiri atas 1 menara-besar yang tingginya 45 M, dan 4 menara-kecil, yang tingginya masing-masing 21 M. Pada bagian atas bangunan-utama terdapat kubah-besar dengan garis tengah 38 M, terbuat dari bahan aluminium sheet Kalcolour ber-warna emas yang ditopang oleh su-sunan kerangka baja. Dan kubah menara-kecil garis-tengahnya 5 dan 6 M.
Kemudian seperti biasanya yang ter dapat pada setiap mesjid-raya, maka pada Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini juga, kita dapati hiasan Kaligrafi bertuliskan ayat-ayat Al-Qur'an dan As-maul Husna, yaitu 99 nama untuk Ke-agungan Tuhan serta nama-nama 4 Khalifah Utama dalam Islam. Kaligrafi itu seturuhnya dibentuk dari bahan tembaga yang dihitamkan dengan pe-milihan bentuk tulisan-arab (kaligrafi) yang ditangani secara cermat dan tepat, maksudnya tentu tiada lain adalah upaya menampilkan bobot ataupun makna yang tersirat dari ayat-ayat suci itu sendiri. Demikian juga pada pintu, krawang dan railing, keseluruh annya dibuat dari bahan tembaga de ngan bentuk relief berdasarkan seni ragam hias yang banyak terdapat di daerah Kalimantan.
Dinding serta lantai bangunan, menara dan turap plaza, juga sebagian dari kolam, keseluruhannya berlapiskan marmer; ruang tempat mengambil air wudhu, dinding dan lantainya dilapis de-ngan porselein, sedang untuk plaza keseluruhannya dilapis dengan keramik. Seluruh bangunan Mesjid Raya ini, dengan luas seperti disebut di atas, pada bagian dalam dan halaman bangunan, dapat menampung jemaah sebanyak 15.000 orang, yaitu 7.500 pada bagian dalam dan 7.500 pada bagian halaman bangunan.
Peranan elemen-hias pada sebuah bangunan, bila diolah secara cermat dan diarahkan dengan tepat, akan tam-pak bukan saja sesuatu yang 'indah dimata' akan tetapi sekaligus dapat bermakna lain pada diri kita. Bisa jadi memberikan pengalaman batin yang menyentuh dan menimbulkan macam-macam perasaan, misalnya perasaan haru, kagum, syahdu dan seterusnya. Dengan ini berarti kita berbicara me-ngenai wawasan estetis dan pemilihan teknis dari seorang seniman untuk se-lanjutnya sebagai konsep dasar pijakan kreatifitasnya.
Sejalan dengan hal yang baru di-sebut di atas, maka wawasan estetis pada bangunan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini dilakukan dalam tiga pokok pijakan sebagai berikut.
1. Sesuatu yang dapat memberikan dan menimbulkan rasa keagama an yang lebih dalam.
2. Ornamen-dekoratif yang selaras dan fungsional sesuai dengan arsitektur mesjid.
3. Sebagai ciri-khas atau identitas yang menunjukkan kekayaan kebudayaan lingkungan Kalimantan.
Atas dasar ini, maka elemen-estetik untuk mesjid-raya ini dibentuk dalam kaligrafi-arab dengan mengambil ayat-ayat Al-Quran, Asmaul Husna, yaitu 99 nama Keagungan Tuhan dan nama-nama 4 Khalifah Utama dalam Islam Kaligrafi ini kemudian dirangkai dan dipadu dengan unsur-unsur ragam-hias motif tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagdi tradisi seni-hias pada bangunan bangunan mesjid seluruh dunia.
Bentuk floral (tumbuh-tumbuhan) ini memberikan sesuatu kesan hidup dan dinamis, akan tetapi yang terpenting adalah menghindarkan ke-cendrungan untuk menjadi gambar pe-mujaan, seperti halnya gambar yang bertemakan bentuk manusia dan he-wan. Demikian pula ayat-ayat suci yang dituliskan dalam bentuk khat in-dah dengan Gaya Naski, Diwani, Riqah, Tsulus dan Kufik, kiranya menimbulkan rasa kekayaan citarasa dan khayal-seni untuk meluhurkan puja kepada Tuhan.
Disain keseluruhan bangunan mesjid, dengan kubah besar, tiang-tiang kokoh dan tegap serta dinding tebal dan padat yang keseluruhan dibalut oleh le-bih kurang 14.830 M2 pualam kremmuda seakan memberikan suasana be-rat, kukuh dan kadahg-kadang terasa menekan. Kesan ini timbul balk dari eksteriornya maupun interiornya. Kesejuruhan keadaan banguann mesjid seperti disebut di atas menjadi per-timbangan dalam memperhitungkan pembuatan elemen-estetik yang akan ditempatkan dalam ruang dalam dan luar bangunan mesjid itu.
Penetapan disain krawang untuk pintu-utama, pintu samping dan din-ding, adalah upaya untuk memberikan keseimbangan antara 'rasa berat' yang ditimbulkan fisik bangunan dan 'rasa ringan' yang ditimbulkan oleh sifat 'tembus pandang' dari ornamen krawang tersebut. Lampu hias (chandelier) yang terdiri dari 17 buah unit gan-tungan dengan ribuan bola kaca ter-susun dalam lingkaran bergaris tengah 9 M, menimbulkan 'rasa-ringan' yang ditempatkan sebagai kontras terhadap fisik bangunan itu sendiri.
<---dipindahkan ke Syekh Muhammad Arsyad al-Banjary Ulama-ulama yang muncul dikemudian hari, menduduki tempat-tempat penting di seluruh Keraiaan Baniar dan mendirikan syurau dan madrasah, adalah Iah dari didikan syuraunya di Pagar Dalam yang didirikannya setelah kem-bali dari menuntut ilmu di tanah Mekkah.
Di samping mendidik di syuraunya, ia juga menulis beberapa kitab dan risalah untuk keperluan murid-muridnya serta keperluan kerajaan. Salah satu kitabnya yang terkenal adalah Kitab 'SABILAL MUHTADIN' yang merupakan kitab Hukum-Fiqh dan menjadi kitab-pegangan pada waktu itu, tidak saja di seluruh Kerajaan Banjar tapi sampai ke-seluruh Nusantara dan bahkan dipakai pada perguruan-perguruan di luar Nusantara. Selain dari pada mengajar, menulis dan dakwah, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary juga sangat memperhatikan rakyat sekitarnya. Kepada mereka beliau memberi contoh bagaimana bercocok tanam membuat pengairan untuk me-majukan pertanian penduduk.
Diriwayatkan, pada waktu Sultan Tahlilullah (1700 - 1734 M) memerintah Kerajaan-Banjar, suatu hari ketika ber-kunjung ke kampung Lok Ngabang. Sultan melihat seorang anak berusia sekitar 7 tahun sedang asyik menulis dan menggambar, dan tampaknya cerdas dan berbakat, dicerita-kan pula bahwa ia telah fasih membaca Al-Quran dengan indahnya. Terkesan akan kejadian itu, maka Sultan me-minta pada orang tuanya agar anak tersebut sebaiknya ting-gal di istana untuk belajar bersama dengan anak-anak dan cucu Sultan.
Kemudian atas permintaannya sendiri, pada waktu ber-umur sekitar 30 tahun. Sultan mengabulkan keinginannya untuk belajar ke Mekkah memperdalam ilmunya, dan lebih dari 30 tahun kemudian, setelah gurunya menyatakan su-dahlah cukup bekal ilmunya, barulah ia kembali pulang ke Banjarmasin. Akan tetapi Sultan Tahlilullah seorang yang telah banyak membantu dan member! warna pada kehidupannya telah mangkat dan digantikan kemudian oleh Sultan TahmiduHah II bin Sultan HW, yaitu cucu Sultan Tahlilullah yang sejak semula telah akrab bagaikan bersahabat. Kepada Sultan Tahlilullah ia tidak sempat menyatakan terimakasih-nya ataupun memberikan pengabdiannya dan mereka ter-pisah karena jarak dan umur.
Sekembalinya dari Mekkah, hal pertama yang dikerjakan nya ialah membuka tempat pengajian (semacam pesantren) bernama Pagar Dalam, yang kemudian lama-kelamaan men-jadi sebuah kampung yang ramai tempat menuntut ilmu agama Islam.
Sultan Tahmidullah yang pada ketika itu memerintah Ke-rajaan Banjar, sangat menaruh perhatian terhadap per-kembangan serta kemajuan agama Islam dikerajaannya, meminta kepada Syekh Muhammad Arsyad agar menulis sebuah Kitab Hukum Ibadat (Hukum Fiqh) yang kelak kemudian dikenal dengan nama Kitab Sabilal Muhtadin.
Sebelumnya, untuk keperluan pengajaran serta pendidikan, ia telah menulis beberapa kitab serta risalah-risalah, di-antaranya ialah Kitab Ushuluddin yang biasa disebut Kitab Sifat Duapuluh, Kitab Tuhfatur Raghibin, yaitu kitab yang membahas soal-soal itikad serta perbuatan yang sesat, Kitab Nuqtatul Ajlan, yaitu kitab tentang wanita serta tertib suami-isteri, Kitabul Fara-idl, semacam hukum-perdata. Da-ri beberapa risalahnya, dan beberapa pelajaran penting yang langsung diajarkannya, oleh murid-muridnya kemudian di-himpun dan menjadi semacam Kitab Hukum Syarat, yaitu tentang syarat syahadat, sembahyang, bersuci, puasa dan yang berhubungan dengan itu, dan untuk mana biasa disebut Kitab Parukunan. Mengenai bidang Tasauf {semacam Filsafat Ketuhanan) ia juga menuliskan pikiran-pikirannya dalam Kitab Kanzul-Makrifah.
Kitab Sabilal Muhtadin yang disebut pada mula di atas se-lengkapnya adalah Kitab Sabilal Muhtadin lit-tafaqquh fi amriddin, dan untuk singkatnya disebut Kitab Sabilal saja; dan artinya dalam terjemahan bebas adalah Jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk mendalami urusan-urusan agama.
Dengan demikian maka Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary sekaligus adalah guru, ulama, dan teladan bagi mu-ridnya, dan juga penduduk sekitarnya, ia telah berbakti kepada agama dan kehidupan itu sendiri dengan setulus jiwa-raganya.
Maka pada akhirnya, sebagai akibat dari semua itu, kelak kemudian hari, suri tauladan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary, seperti telah diriwayatkan di atas, membekas dan terpatri pada hati seluruh kerajaan dan penduduknya dengan kenyataan sebagaimana kita lihat sampai hari ini ialah demikian banyaknya mesjid, langgar, syurau dan madrasah didirikan dan dibangun oleh penduduk disetiap desa, kampung dan kota di seluruh Kerajaan Banjar atau di Kalimantan Selatan sekarang ini. Dan Mesjid Raya Banjarmasin ini, berdasarkan sejarah serta riwat sebagaimana telah disebut di atas, kita pahatkan namanya : SABILAL MUHTADIN
Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah adalah sebuah masjid bersejarah yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun di masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550), raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Masjid ini terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
Masjid Sultan Suriansyah
Bentuk arsitektur dengan konstruksi panggung dan beratap tumpang, merupakan masjid bergaya tradisional Banjar. Masjid bergaya tradisional Banjar pada bagian mihrabnya memiliki atap sendiri terpisah dengan bangunan induk. Masjid ini didirikan di tepi sungai Kuin.
Masjid Kuno
Kekunoan masjid ini dapat dilihat pada 2 buah inskripsi yang tertulis pada bidang berbentuk segi delapan berukuran 50 cm x 50 cm yakni pada dua daun pintu Lawang Agung. Pada daun pintu sebelah kanan terdapat 5 baris inskripsi Arab-Melayu berbunyi : " Ba'da hijratun Nabi Shalallahu 'alahihi wassalam sunnah 1159 pada Tahun Wawu ngaran Sultan Tamjidillah Kerajaan dalam Negeri Banjar dalam tanah tinggalan Yang mulia." Sedangkan pada daun pintu sebelah kiri terdapat 5 baris inskripsi Arab-Melayu berbunyi: "Kiai Damang Astungkara mendirikan wakaf Lawang Agung Masjid di Nagri Banjar Darussalam pada hari Isnain pada sapuluh hari bulan Sya'ban tatkala itu (tidak terbaca)" . Kedua inskripsi ini menunjukkan pada hari Senin tanghgal 10 Sya'ban 1159 telah berlangsung pembuatan Lawang Agung (renovasi masjid) oleh Kiai Demang Astungkara pada masa pemerintahan Sultan Tamjidillah I (1734-1759).
Pada mimbar yang terbuat dari kayu ulin terdapat pelengkung mimbar dengan kaligrafi berbunyi "Allah Muhammadarasulullah". Pada bagian kanan atas terdapat tulisan "Krono Legi : Hijrah 1296 bulan Rajab hari Selasa tanggal 17", sedang pada bagian kiri terdapat tulisan : "Allah subhanu wal hamdi al-Haj Muhammad Ali al-Najri".
Mimbar Masjid Sultan Suriansyah
Filosofi Ruang
Pola ruang pada Masjid Sultan Suriansyah merupakan pola ruang dari arsitektur Masjid Agung Demak yang dibawa bersamaan dengan masuknya agama Islam ke daerah ini oleh Khatib Dayan. Arsitektur mesjid Agung Demak sendiri dipengaruhi oleh arsitektur Jawa Kuno pada masa kerajaan Hindu. Identifikasi pengaruh arsitektur tersebut tampil pada tiga aspek pokok dari arsitektur Jawa Hindu yang dipenuhi oleh masjid tersebut. Tiga aspek tersebut : atap meru, ruang keramat (cella) dan tiang guru yang melingkupi ruang cella. Meru merupakan ciri khas atap bangunan suci di Jawa dan Bali. Bentuk atap yang bertingkat dan mengecil ke atas merupakan lambang vertikalitas dan orientasi kekuasaan ke atas. Bangunan yang dianggap paling suci dan dan penting memiliki tingkat atap paling banyak dan paling tinggi. Ciri atap meru tampak pada Masjid Sultan Suriansyah yang memiliki atap bertingkat sebagai bangunan terpenting di daerah tersebut. Bentuk atap yang besar dan dominan, memberikan kesan ruang dibawahnya merupakan ruang suci (keramat) yang biasa disebut cella. Tiang guru adalah tiang-tiang yang melingkupi ruang cella (ruang keramat). Ruang cella yang dilingkupi tiang-tiang guru terdapat di depan ruang mihrab, yang berarti secara kosmologi cella lebih penting dari mihrab.
Kubah Surgi Mufti
Tuan Guru H. Surgi Mufti atau Mufti Jamaluddin adalah cicit Al-Banjari dari garis istri beliau yang keenam, bernama Ratu Aminah binti Pangeran Thaha (seorang bangsawan Kerajaan Banjar). Silsilah Tuan Guru Surgi Mufti ini adalah: Mufti Jamaluddin bin Zalekha binti Pangeran Mufti H. Ahmad bin Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Semasa hidupnya, Tuan Guru H. Surgi Mufti dikenal sebagai seorang ulama besar yang pemurah, ramah-tamah, dan disegani oleh semua kalangan, termasuk oleh Belanda. Banyak orang-orang yang belajar dan menuntut ilmu kepada beliau. Beliau ini menurut Abu Daudi, diangkat menjadi mufti oleh pemerintah Belanda dan berkedudukan di Banjarmasin pada tahun 1896. Beliau wafat pada tanggal 8 Muharram 1348 H (1902) dan dimakamkan di depan rumah beliau di Jalan Masjid Jami Banjarmasin.[25] Oleh Pemerintah, makam beliau kemudian ditetapkan sebagai salah satu peninggalan dan cagar budaya yang dilindungi,[26] hingga sekarang dikenal oleh masyarakat Banjar dengan nama “Kubah Sungai Jingah”. Gelar beliau juga diabadikan menjadi nama satu kelurahan dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Utara, yakni Kelurahan Surgi Mufti.
Cungkup makam dari ulama Haji Jamaluddin (Surgi Mufti) di Banjarmasin
Kubah berasal dari bahasa Arab "qubbah" yaitu cungkup makam. Makam ini terdapat di Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
Makam Datu Anggah Amin (Al-Alamah Muhammad Amin)
Makam Datu Anggah Amin terletak di Kelurahan Banua Anyar Kota Banjarmasin. Datu Anggah Amin adalah ulama yang banyak menelorkan ulama. Dia tidak memiliki pesantren, tapi banyak yang datang minta petunjuk dan bimbingan pengarahan.
Makam Datu Amin yang ada di Banua Anyar
"Beliau tidak punya pondok pesantren, tapi banyak didatangi orang. Murid-muridnya banyak, dan banyak pula yang menjadi ulama besar. Sekarang banyak pula keturunan dari para muridnya yang menjadi ulama," ujarnya.
Kepada para muridnya, kata Misbah, Datu Anggah selalu berpesan agar tidak durhaka kepada orangtua dan para alim supaya hidupnya menadpat barokah.
"Beliau berpesan, jangan durhaka, jangan lupakan jasa-jasa pendahulu, terutama para alim besar, Insya Allah hidupnya akan selalu mendapat barokah," jelas Misbah.
Makam Khatib Dayan
Khatib Dayan dimakamkan di Komplek Makam Sultan Suriansyah. Pada tahun 1521 datanglah seorang tokoh ulama besar dari Kerajaan Demak bernama Khatib Dayan ke Banjar Masih untuk mengislamkan Raden Samudera beserta sejumlah kerabat istana, sesuai dengan janji semasa pertentangan antara Kerajaan Negara Daha dengan Kerajaan Banjar Masih. Khatib Dayan merupakan keturunan Sunan Gunung Jati dari Cirebon, Jawa Barat. Beliau menyampaikan syiar-syiar Islam dengan kitab pegangan Surat Layang Kalimah Sada di dalam bahasa Jawa. Beliau seorang ulama dan pahlawan yang telah mengembangkan dan menyebarkan agama Islam di Kerajaan Banjar sampai akhir hayatnya.

Selasa, 06 November 2012

Wisata di Kalimantan tengah

Wisata alam Kalimantan Tengah  merupakan salah satu wisata andalan provinsi Kalteng ini. Beberapa wisata alam yang menarik untuk wisatawan adalah wisata hutan berupa cagar alam bukit raya dan kelompok Hutan Monumental yang lokasinya ada di Kotawaringin Timur. Disini juga terdapat air terjun Malau besar  dan Pauras yang lokasinya terdapat di Barito Utara.

1. Wisata pulau Kaja
       salah satu tempat wisata menarik di Kalteng ini berada di kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu. lokasinya sekitar 40 km dari Palangka Raya, Kalteng. Keistimewaan dari pulau Kaja karena pulau ini di batasi  oleh 2 sungai yang bernama sungai Ruangan di sebelah timur  serta Terusan Kaja di bagian barat. Dibagian atas pulau terdapat danau di bagian tengahnya serta dikeliingi oleh dataran tinggi,
      












2.  Wisata Danau Tahai

           lokasinya berada di desa Tahai, kelurahan Tumbang tahai, Kecamatan Bukit Batu. Jaraknya kurang lebih 29 km dari ibu kota Palangka Raya. Akses menuju Danau Tahai sangat mudah sekali karena bisa menggunakan kendaraan roda 2 atau 4 dan hanya memakan waktu sekitar 30 menit.














Dan masih banyak tempat lainnya.









wisata di jawa tengah

1. Museum Kereta Api, Ambarawa

          Tempat pertama yang asyik untuk dikunjungi adalah Museum Kereta Api Ambarawa di Jl Stasiun Ambarawa No 1, Ambarawa. Awalnya, tempat ini bukanlah museum, melainkan salah satu stasiun kereta api yang terkenal. Di museum ini, Anda bisa melihat kereta api uap dengan nomor lokomotif B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslinge. Kereta api uap ini unik karena memiliki gerigi. Gerigi yang berada di bagian bawah kereta berfungsi sebagai pencengkram, antara kereta dan rel. Bahkan hanya tiga negara saja yang masih mempunyai kereta api bergerigi ini, yaitu Indonesia, India, dan Swiss.

Selain itu, pengunjung juga bisa mencoba kereta api bergerigi tersebut. Tarif yang dikenakan yaitu Rp 50.000 per orang untuk perjalanan pergi dan pulang secara reguler. Namun, jika tidak sabar menunggu perjalanan reguler, penumpang juga bisa menyewa secara khusus dengan tarif Rp 3.250.000 hingga Rp 5.250.000. Selama perjalanan, Anda akan ditemani oleh pemandangan indah sepanjang perjalanan yang berupa panorama Gunung Unggaran dan Gunung Merbabu yang menjulang tinggi serta hamparan Rawa Pening di bagian bawahnya.

 













 2. Dieng Plateu, Wonosobo.
         
              Bosan dengan pantai dan laut, datang saja ke Dieng Plateau. Dieng Plateu terletak di ketinggian 2.000 mdpl. Jika liburan ke tempat ini, jangan lupa menggunakan pakaian yang tebal, karena suhunya berkisar 10-20 derajat Celcius. Bahkan bisa mencapai minus 10 derajat Celcius di bulan Juli dan Agustus. Suhunya yang dingin tentu sangat asyik untuk dinikmati

Ada banyak tempat yang bisa Anda kunjungi di kawasan Dieng. Salah satunya adalah Kawah Sikidang. Kawah ini terbilang unik karena letaknya yang bisa berpindah-pindah karena fenomena alam. Selain itu, Anda juga datang ke Telaga Warna yang memantulkan warna hijau, biru, dan ungu. Waktu terbaik untuk datang ke tempat ini adalah saat matahari terbit. Lihatlah fenomena alam paling indah ini dari puncak Gunung Sikunir. Kabut yang selalu menemani, menambah eksotisme Dieng Plateu.

3. Umbul Sidomukti, Semarang

        Nah, ini dia tempat wisata di Jawa Tengah yang cocok untuk dikunjungi bersama keluarga, Umbul Sidomukti. Kawasan wisata ini bisa dibilang memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Beberapa fasilitas seru yang ditawarkan adalah taman renang alam, outbond training, permainan pemicu adrenalin, camping ground dan vila.

Tempat yang paling ramai dikunjungi adalah taman renang alam. Yang membuat kolam renang ini menarik adalah lokasinya yang cukup tinggi, yaitu di ketinggian 1.200 mdpl. Selain itu, panorama yang disuguhkan di sekitar kolam juga sangat memesona. Jika tidak ingin berenang, olahraga pemicu adrenalin seperti flying fox atau marine brigde bisa menjadi pilihan. Ingin menginap? Tenang saja, tempat wisata yang terletak di Desa Sidomukti, Semarang ini juga menyediakan pondok penginapan. 













4. Lawang Sewu, Semarang

    Lawang Sewu, bangunan indah bekas peninggalan kolonial Belanda tersebut telah menjadi ikon Kota Semarang. Letaknya di tengah kota, tepatnya di daerah Simpang Lima yang terkenal. Sejarahnya, arsitekturnya dan keindahannya telah membuat bangunan ini sebagai objek wisata favorit di Semarang.

Lawang Sewu memiliki arti seribu pintu. Julukan tersebut lahir dari masyarakat karena banyaknya pintu dan jendela yang berukuran besar. Keindahan pintu dan jendela tersebutlah yang membuat Lawang Sewu terlihat gagah. Tiket masuk ke Lawang Sewu sebesar Rp 10.000 dan pada saat memasuki Lawang Sewu, Anda akan disambut oleh kaca patri yang sangat besar. Lawang Seu terdiri dari dua menara dan dua tingkat lantai. Menara berfungsi sebagai tempat penampungan air, yang akan dialirkan ke ruang bawah tanah. Khusus ruang bawah tanah, ada kisahnya tersendiri. Dulu tempat ini dijadikan sebagai penjara tahanan Belanda. Kadang, ada beberapa pemandu lokal yang menawarkan wisata malam di ruangan bawah tanah. Jika tidak punya nyali, jangan sekali-sekali mencoba.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More